.feed-links{ display:none;

Rabu, 08 Juni 2016

Puding Lapis Coklat Oreo






Bismillah,
        Jika mendengar kata ini, yang terbersit di benak kita adalah 3 kata ini: lembut, manis dan segar. Tadi, iseng2 mencari tahu tentang asal-usul puding di uncle google dan menemukan sekilas sejarahnya ternyata berkebalikan dari anggapan umum selama ini.
"Puding berasal dari bahasa Perancis boudin yang berarti "sosis darah", daribahasa Latin, botellus yang berarti "sosis kecil". Istilah pudding digunakan Eropa abad pertengahan untuk hidangan dari daging yang dibungkus.
Tidak semua puding rasanya manis,suet pudding (puding lemak) adalah jenis puding yang berisi daging sapi yang dibungkus adonan pai dari tepung terigu bercampur lemak domba atau lemak sapi. Di Britania Raya, istilah pudding sering digunakan untuk hidangan penutup yang dibuat dari telur dan tepung, serta dimasak dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang
"(dikutip langsung dari wikipedia)
     Selanjutnya, ada lagi tambahan info menarik lainnya tentang puding yang saya kutip langsung dari ofood berikut ini:
"Sejarawan umumnya sepakat dengan puding pertama yang dibuat oleh koki kuno diproduksi mirip dengan sosis. Puding Inggris diklaim sebagai bagian dari warisan kuliner mereka. Puding Abad Pertengahan (hitam putih) masih kebanyakan berbasis daging. Inggris abad ke-17 puding entah gurih (meat-based) atau sweet (flour, nut & sugar) dan itu biasanya direbus dalam kantong puding khusus. The “pease porriedge“, kebanyakan dari kita tahu sejak dari anak-anak, itu kemungkinan besar puding rebus sederhana dari pease. Pada abad ke-18, puding tradisional Inggris tidak lagi termasuk daging. Puding abad ke-19 masih direbus tapi produk jadi lebih mirip kue. Puding ini masih tradisional yang disajikan pada waktu Natal. Plum Puding (alias puding Natal) adalah contoh utama.
Resep kuno tradisional  lain dari puding adalah Rice Puding, khusus diresepkan bagi kaum muda, tertulis dalam teks-teks medis sebelum muncul dalam buku resep masakan.
Perkembangan puding sudah sangat jauh sekarang. Puding yang kita kenal adalah makanan dengan bahan baku susu (yogurt), tepung maizena, tapioka, atau telur dihidangkan setelah didinginkan lebih dulu, rasanya manis dengan perisa coklat, karamel, vanila, atau buah-buahan. Puding modern selain di atas adalah makanan yang berbahan agar-agar dibuat dengan mencampur agar-agar bersama susu, tepung maizena, atau telur kocok. Puding agar-agar sering dihidangkan dengan saus yang disebut vla
".
       Nah, di negeri kita Indonesia, puding ada berbagai jenis rasa tradisional yang umumnya menggunakan santan, gula merah, campuran daun suji dan pandan, cincau, tape ketan hitam hingga kelapa muda. Terkadang juga ada tambahan buah-buahan yang umumnya dipakai antara lain: jeruk, nenas, mangga, sirsak dan markisa untuk mendapatkan kesan rasa manis segar yang alami.
      Panjangnya cerita di atas sama panjangnya dengan proses pembuatan puding lapis coklat oreo yang akan saya tayangkan kali ini. Meskipun cara membuat puding ini tergolong mudah, namun ya Allah prosesnya lumayan lama dan menghasilkan cucian piring se- anak gunung Krakatau..fiuuh. Tapi, hasilnya sepadan dengan peluh keringat kita. Dua bidadari kecil kami berebutan untuk menyantap puding coklat ini dengan lahap serasa ingin menghabiskan sendiri seloyang..^-^ Maklumlah pada umumnya anak kecil cinta berat dengan namanya coklat dalam bentuk apa pun.
      Sedangkan menurut opini pribadi saya yang sederhana, puding ini teksturnya padat lembut karena penambahan kuning telur dan rasa coklatnya 'rich and strong'(tapi tergantung juga dengan jenis coklat yang dipake) seperti memakan kue coklat tapi bentuknya puding serta diselingi rasa seperti gabus coklat di bagian tengahnya. Honestly, saya lebih suka puding yang lembut lumer, ringan dan segar semacam baby's pudding atau silky pudding yang beraroma buah-buahan.
Overall, jika ingin menyantap puding dengan 'taste' yang agak berat dan tekstur yang padat tapi lembut serta ingin tampilan yang elegan maka puding ini pilihan yang tepat untuk dieksekusi. Tapi, jika Anda penyuka puding yang ringan membelai lidah, lupakan saja resep ini.
      Dalam pembuatannya, saya sempat keteteran untuk menumpuk pudingnya. Bagian atas pudingnya tidak menyatu sempurna dengan bagian puding busanya sehingga sewaktu dipotong ada sebagian yang menyatu tapi sebagian ada juga yang terlepas. Dan kesalahan kedua, saya membagi adonan coklatnya tidak sama banyak porsinya sehingga bagian dasarnya tampak seperti garis saja dan memberi kesan hanya 2 lapis padahal seharusnya 3 lapis.
Agar mendapat hasil yang lebih baik dari saya, ikuti resep dan tips2nya di bawah ini ya...

Puding Lapis Coklat Oreo





Source : Delisa Cake
recook by : Detik Viliana

Bahan-bahan :
 
Lapisan coklat
150 gr gula pasir
1 bks agar2 bubuk plain
30 grcoklat bubuk
800 ml susu cair
2 btr kuning telur (kocok lepas)

Lapisan oreo
100 gr gula pasir
1 bks agar2 bubuk plain
300 ml susu cair
3 btr putih telur
50 gr biskuit oreo tanpa krim (hancurkan kasar)

Cara:
Lapisan Coklat :
1. Campur gula, agar2,coklat bubuk & susu cair. 
2. Aduk rata lalu rebus diatas api kecil hingga mendidih sambil diaduk terus.
3. Ambil 2 sendok sayur adonan agar, campurkan dlm kuning telur. Aduk rata dan masukkan kembali dlm    adonan agar coklat( teknik tempered yang bertujuan agar kuning telur tidak matang dan menjadi bergerindil)
4. Bagi adonan menjadi 2 bagian (little note: sebaiknya ditakar jumlah seluruhnya lalu dibagi 2 sama banyaknya). Tuang sebagian adonan dlm loyang ukuran 28x10x7 cm atau loyang lain yg penting muat utk 1200 ml adonan cair (saya menggunakan loyang segitiga dan menggunakan hanya 1/2 resep)

Lapisan Oreo :
1. Campur gula,agar2 & susu, aduk rata, rebus hingga mendidih sambil diaduk. Sisihkan.
2. Kocok putih telur hingga kaku. Masukkan adonan agar sedikit demi sedikit sampai habis,sambil terus dikocok dg mixer kecepatan rendah. Matikan mixer,masukkan oreo aduk rata.
*little note: ingat.. adonan agar yang dimasukkan ke kocokan telur bukan sebaliknya.
3.Tuang adonan diatas lapisan coklat.Biarkan beku (mestinya setengah beku, agar adonan menyatu sempurna)
4. Panaskan kembali adonan coklat dgn menambahkan 2 sdm air, panaskan dengan api kecil hingga adonan mencair kembali. Tuang adonan di atas lapisan oreo. Dinginkan hingga beku. Potong-potong puding dan siap disajikan.

                        ---Selamat Menunaikan Ibadah Puasa & Semoga Bermanfaat---

Jumat, 03 Juni 2016

The Best Bakwan Sayur



Bismillah,
        Bakwan sayur a.k.a ote-ote a.k.a. heci a.k.a bala-bala merupakan jajanan yang merupakan cemilan yang hampir tiap orang Indonesia mengenalnya. Ketika saya pertama kali tinggal di Serang - Banten, saya sempat bingung dengan penyebutan bakwan kok untuk gorengan yang di tempat asal saya di Surabaya disebut ote-ote. Padahal bakwan kalau di Surabaya merujuk pada penganan sejenis baso yang disuguhkan lengkap dengan kuah dan pelengkapnya.
        Nah, ketika saya di Duri, penyebutan nama gorengan ini juga bakwan sayur. Hanya saja yang membedakan antara bakwan sayur Banten dan Duri terletak pada bentuknya meskipun isiannya sama saja. Bakwan sayur di Banten, bentuknya cenderung tipis-tipis dan iregular (tidak benar2 bundar karena tidak dicetak). Meskipun crispy digigit tapi agak liat teksturnya lebih2 ketika dingin. Sementara di Duri, bentuknya hampir sama dengan yang biasa kita jumpai di Surabaya yaitu bertekstur tebal, membal dan bundar.
       Sebenarnya membuat bakwan sayur adalah hal mudah bagi sebagian orang. Mengingat bahan-bahannya mudah didapat dan tidak perlu memakai ukuran hingga tingkat presisi yang tinggi seperti halnya jika kita membuat kue atau roti. Yah gampangnya pake ilmu kirologi alias cemplang- cemplung pun In syaa Allah juga pasti jadi.
       Saya selalu angkat topi tinggi-tinggi untuk orang-orang yang mahir dengan ilmu kirologi. Saya sendiri, membuat bakwan entah udah berapa puluh kali tapi karena memakai ilmu kirologi hasilnya ya sesuai seperti prakiraan cuaca di TV..lol.  Kalau 'cuaca hati' lagi baik, ya lumayanlah hasilnya. Tapi, kalau 'cuaca hati' sedang buruk bukan cuma bentuknya yang buruk tapi rasa dan teksturnya pun sama buruknya dengan bentuknya.
      Saya sudah menjajal berbagai macam resep dan tips baik yang saya karang indah maupun resep pemberian teman. Bahkan satu kali saya coba resep dengan tambahan tepung beras, hasilnya memang agak crispy. Namun ketika dingin, dia jadi melawan ketika digigit. Saya juga bereksperimen dengan berbagai jenis tepung dari tepung serbaguna hingga tepung protein rendah juga pernah saya utak atik. Dari resep yang tanpa telur hingga tanpa telur juga tak luput dari eksperimen kurang kerjaan saya..Daaan saudara2 hasilnya gak sesuai ekspektasi saya..:(
Hingga satu ketika, saya melihat satu resep Heci di majalah Sedap edisi lawas. Saya perhatikan, disitu digunakan tepung protein tinggi. Sambil mengernyitkan dahi, apa iya gorengan memakai tepung yang umumnya digunakan untuk pembuatan roti??? Karena sudah putus asa dengan berbagai resep kirologi yang gak berhasil untuk saya terapkan, dengan ragu2 saya putuskan mencobanya. Toh, gorengan gak butuh modal banyak dan pasti jadi meskipun entah nanti rasa dan teksturnya.  Lagipula, mana ada sich orang yang menolak disuguhi gorengan??
        Saya ikuti dengan taat sesuai yang tertera di resep (ketahuan banget kalo selama ini gak taat resep..hehehe). Sedikit pun saya tidak mengganti bahan2nya termasuk jenis tepungnya. Daan...Maa syaa Allah hasilnya adalah bakwan sayur seperti yang saya impikan selama ini. 'This is The Best Bakwan Sayur Ever'. Tekstur pinggirannya crispy (kress..kress), tidak terlalu berminyak, dan empuk gurih di tengahnya..Pas banget pokoknya..Daan kabar baiknya, crispy- nya tahan lama dan tetap empuk digigit (tidak seperti kebanyakan bakwan goreng yang terkadang hanya kres2 saat hangat tp setelah dingin jd agak melempem dan liat).
Oh ya, karena kemalasan saya mencetak dan putri2 saya lebih suka bakwan tipis, maka fotonya kurang menarik untuk dilihat. Tolong diabaikan saja ketidakmahiran saya dalam menggoreng bakwan sayur yang bundar dan cantik seperti yang pada umumnya di jual di luaran...hehehe..:)
Bagi yang penasaran, berikut ini resepnya:

The Best Bakwan Sayur

 

Source : Majalah Sedap
Recook by : Detik Viliana 
 
Bahan - bahan:
4 bh bawang merah
2 siung bawang putih
150 gr wortel, parut kasar
200 gr kol, iris tipis2
300 gr tepung terigu protein tinggi
1 btr telur
1 btg daun bawang ukuran besar,iris tipis
450 ml air
2 sdt garam
1 sdt gula
Cara:
1. Haluskan bawang merah dan bawang putih.
2. Masukkan kol dan wortel di wadah.
3. Tambahkan bumbu halus, garam dan gula. Aduk rata.
4. Tambahkan telur dan aduk rata.
5. Tuang terigu lalu air sedikit2 sambil diaduk hingga airnya habis.
6. Aduk hingga tidak ada gumpalan tepung.
7. Goreng di minyak banyak dengan dengan api kecil.

Note:
* Jangan mengurangi takaran air atau mengganti tepungnya dengan jenis yang lain karena akan berpengaruh pada hasil akhir.
* Bagian isi bisa dimodifikasi dengan ketersediaan bahan2 yang ada di rumah. Anda bahkan bisa menambahkan cincangan daging ayam /daging/suwiran ikan yang sudah ditumis sebelumnya untuk menambah nilai gizi.
* Untuk mendapatkan hasil yang lebih crispy, bisa digoreng agak tipis2 saja.
* Agar bentuknya lebih menarik, bisa dicetak dengan sendok sayur lalu diberi topping udang agar lebih cantik dan menambah nilai jualnya.
* Untuk yang dicetak, goreng dengan minyak banyak dengan api kecil agar bagian dalam bisa matang dengan sempurna.

---Semoga Bermanfaat---

Sabtu, 12 Maret 2016

Donat Kentang Sawi Hijau

 DONAT KENTANG SAWI


Bismillah,
           Di hari Jum'at yang cerah jadi juga akhirnya mengeksekusi donat kentang sawi, setelah bergulat dengan kemalasan selama beberapa hari. Padahal kentangnya sudah saya kukus sekitar 2 hari sebelumnya. Ketika melihat resep ini,hal pertama yang membuat saya tertarik adalah warna hijaunya yang alami dari daun sawi. Kebetulan, anak-anak tidak suka dengan sawi yang pahit. Ah kenapa tidak pikir saya untuk memasukkan sawi ke cemilan favorit anak-anak saya. Ide yang kreatif terkadang butuh usaha yang besar pula. Selain mengukus kentang, kita juga mesti merebus sawinya kemudian diblender dan disaring untuk diambil sarinya..*fiuuh betapa ribetnya. Sampai segini, saya mesti mengumpulkan ekstra ' good mood ' dan waktu hingga alhamdulillah terwujud juga. Untuk kemalasan ini, tolong jangan dicontoh ya..^-^
        Sebenarnya keribetan membuat donat kentang sawi hanya terjadi di awal. Setelahnya tidaklah terlampau sulit bagi yang terbiasa membuat donat kentang. Yang mesti diperhatikan dalam membuat donat kentang sawi ini adalah kita mesti berhati-hati untuk menambahkan sari sawinya. Tadi saya kurang cermat membaca resepnya, saya habiskan semua cairannya hingga konsistensi adonan menjadi lembek sementara saya lupa memasukkan kuning telurnya..Ya Allah!(sembari bergumam istighfar berkali2). Akhirnya dengan terpaksa saya tambah sekitar 1-2 sdm terigu sambil terus saya mixer dengan hand mixer. Alhamdulillah konsistensi adonannya cenderung lebih baik meski masih agak lengket di tangan. Kesulitan selanjutnya menurut saya adalah saat proofing harus tepat. Tidak seperti biasanya saat saya membuat donat kentang, yang hanya butuh waktu proofing sekitar 15-20 menit setelah dicetak. Tapi, entah kenapa untuk donat satu ini saya butuh sekitar 45-60 menit untuk membuatnya mengembang. Saya sempat memaksakan diri untuk menggoreng beberapa buah donat yang belum maksimal proofing-nya. Hasilnya adalah 'ring' yang melegenda itu tidak tampak sama sekali. Meskipun hasilnya juga lembut tapi teksturnya jadi agak berat. Analisa sementara saya, kemungkinan proofing lama adalah karena adanya kentang dan sawi menjadikan adonan lebih berat ditambah juga faktor cuaca mendung yang akhir2 ini sering menggelayuti 'kota minyak' ini.
       Jika Anda perhatikan foto donat di atas, tampak terlihat donatnya sampai agak 'mbleyot' *bahasa endi iki seh? hal ini dikarenakan saya mem-proofing adonan hingga maksimal agar hasilnya ringan dengan resiko ketika donat menjadi dingin, kulitnya akan mengkerut (bukan kempis ya..) Ya, semua terserah Anda.
Dalam resep, sawi hijau harusnya 100 gr tapi saya kurangi menjadi 80 gr bukan karena apa-apa tapi dikarenakan stok sawi tinggal 80 gr dan gak mungkin di tengah hutan ini nungguin tukang sayur lewat di depan rumah kecuali kita mau usaha untuk ke pasar untuk beli 20 gr sawi???*gak sebanding kan?..*LOL
Yang pasti, donat ini recommended untuk dieksekusi. Teksturnya lembut kenyal khas donat kentang dan rasa pahit sawi tidak berasa sama sekali. Jadi cocok untuk ibu2 yang buah hatinya susah makan sayur terutama sawi. Menyembunyikan sawi dalam donat. Bukankah ini ide yang menarik??? 




Donat Kentang Sawi
Source: Booklet Koki
Recook by: Detik Viliana

Bahan:
150 gr terigu protein tinggi
50 gr terigu protein sedang
10 gr susu bubuk
1/4 sdt baking powder
1 sdt ragi instan
25 gr gula pasir
100 gr kentang kukus,haluskan
1 butir kuning telur
40 ml air es
100 gr daun sawi hijau potong kasar dan rebus(saya gunakan hanya 80 gr)
25 gr margarin
1/2 sdt garam

Cara:
1. Blender sawi hijau yang sudah direbus dengan 40 ml air es hingga halus. Lalu saring dan sisihkan.
2. Campur jadi satu bahan kering yaitu terigu, susu bubuk,baking powder, ragi instan dan gula pasir. Aduk rata.
3. Tambahkan kuning telur dan masukkan sari sawi sedikit demi sedikit dan uleni hingga setengah kalis(saya gunakan hand mixer)
4. Tambahkan margarin dan garam lalu uleni hingga adonan kalis elastis( saya hanya sampai tahap "circle tear").
5. Proofing adonan dengan ditutup plastik sekitar 20-30 menit (saya butuh waktu 1 jam)/ hingga mengembang 2x.

6. Jika sudah mengembang,kempiskan adonan lalu bagi adonan @40 gr (1 resep jadi 12 bh). Bulatkan/rounding dan diamkan 10 menit.
7. Cetak lalu diamkan lagi untuk proofing ke- 2 sekitar 15 - 20 menit(saya butuh waktu 45-60 menit /hingga mengembang)
8. Goreng di minyak banyak dan menggunakan api kecil.
9. Tiriskan dan beri topping sesuai selera(saya lebih senang dengan taburan gula donat)



 
Selamat Mencoba ^-^


Selasa, 15 Desember 2015

Black and White Mochi Sukabumi Wannabe

 Black and White Mochi Sukabumi Wannabe


Bismillah,
  "Mochi (Jepang: 餅; Hanzi: (麻糬)) adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional  atau perayaan tahun baru Jepang. Namun, jenis kue ini dijual dan dapat diperoleh di toko-toko kue di sepanjang tahun. Ia memiliki rasa yang khas yaitu lembut di saat pertama kali dimakan, dan lama kelamaan menjadi lengket.
Di Indonesia, khususnya kue mochi buatan Kota Sukabumi yang biasa dijajakan para pengasong di beberapa titik persimpangan jalan besar di Kota Bogor, kue mochi berisi adonan kacang. Dikemas dalam keranjang bambu yang diberi merek dalam tulisan kuo-i yang dibaca swang sie yang artinya banyak kebahagiaan, setiap keranjang kue mochi biasanya berisi 10 buah mochi berukuran sebesar kelereng, dengan harga mulai Rp 5.000 sampai Rp 7.500 per renteng yang berisi empat keranjang bambu.
Di Sukabumi sendiri, kue mochi yang terkenal adalah kue mochi yang dibuat di Jalan Otista No.39. Kue mochi ini bentuknya bulat, bertabur tepung sagu, dan terasa kenyal. Jika digigit, rasa manisnya akan terasa.
Di tempat itu dijual dua jenis kue mochi, yaitu kue mochi tanpa isi yang disebut kiathong dan kue mochi yang diisi dengan adonan kacang. Kue mochi dari tempat itu dibuat tanpa pewarna dan tanpa pengawet, sehingga tidak dapat disimpan lama-lama, harus segera dimakan "( Dikutip dari Wikipedia)
Saya sendiri tahu kue mochi yang isian kacang dari pemberian seorang teman baik sewaktu saya masih tinggal di Banten sekitar 6 - 7 tahun yang lalu*wah sudah lama banget yak...
Tapi kelembutan dan aroma kacang yang khas dari si bola-bola mungil kenyal ini serasa masih membekas di lidah saya . Konon kabarnya jika dibandingkan dengan mochi asli Jepang, mochi Sukabumi memiliki tekstur yang lebih lembut ketimbang mochi Jepang yang lebih kenyal. Saya sendiri belum pernah coba versi mochi Jepang. Ada yang tahu gerai mochi Jepang yang halal???...^-^
Sejak perkenalan pertama saya dengan mochi Sukabumi, saya dibuat terbuai dan jatuh cinta pada gigitan pertama*lebay mode on. Dan semenjak itu saya gigih bereksperimen dengan resep-resep mochi yang saya tahu waktu itu. Tapi karena minimnya ilmu saat itu, dan mungkin salah dalam metode serta tidak tepat dalam takaran bahan menjadikan kue mochi saya berakhir tidak sesuai harapan. Masih jauh dari mochi Sukabumi idaman yang kenyal lembut mulur saat digigit. Beberapa kali mencoba, ada yang lumayan tapi lebih seringnya jadi agak keras dan liat melawan saat dingin...huhuhu.

Setelah kepindahan saya ke kota yang baru saat ini, saya sudah lupakan sejenak soal obsesi saya membuat mochi sukabumi wannabe. Hingga kemarin, saya tertarik untuk mencoba lagi mengeksekusi sebuah resep mochi di Majalah Sedap yang sebenarnya sudah lama saya beli. Entah angin apa yang mendorong saya mengeksekusinya lagi. Akhirnya saya putuskan untuk membuat 1/2 resep. Selain masih uji coba juga stok tepung beras ketan saya tinggal sedikit. Setelah larutan gula sudah saya siapkan semua. Lalu saya timbang tepung beras ketannya.. Ya Allah, ternyata takarannya tidak sampai sejumlah untuk 1/2 resep. Ya sudahlah, 'the show must go on'..larutan gulanya saya sesuaikan dengan jumlah tepung beras ketan saya yang cuma 80 gr. Akhirnya, meskipun sudah lumayan puas dengan teksturnya tapi rasa manisnya terasa kurang di lidah akibat pengurangan larutan gula tadi. Jadi, pastikan Anda menakarnya dengan benar dan tentu saja pastikan ketersediaan tepung beras ketan di rumah sesuai dengan yang diminta resep..you know why? Yes, tepung beras ketannya-lah yang jadi pemeran utama dalam pembuatan mochi ini...So,jangan dijadikan pemeran pembantu atau bahkan pemeran dibelakang layar ya. *LOL..
Daripada saya tambah ngelantur gak jelas, di bawah ini bisa disimak resep dan cara buatnya.

 

Mochi Sukabumi Wannabe



adapted from : Majalah Sedap

Bahan-bahan

Bahan Kulit:
200 gr tepung ketan
10 gr tepung beras
100 gr gula pasir •250 ml air
1/4 sdt garam
10 gr mentega putih
1/2 sdt black charcoal powder/bubuk arang hitam
Bahan isi:
150 gr kacang hijau kupas rendam 2 jam
100 ml susu cair
75 gr gula pasir
50 gr keju parut
1/4 sdt garam
Bahan balutan:
50 gr tepung maizena,sangrai 5 menit dengan api kecil
Cara:
1. Isi: Kukus kacang hijau kupas sekitar 30 menit sampai lunak dan mekar. Panaskan susu cair,garam, gula pasir dan kacang hijau. Masak sambil diaduk-aduk hingga kalis. Tambahkan keju. Aduk rata. Angkat. Bentuk bola-bola. Sisihkan.
2. Kulit, Campur gula, air , dan garam. Aduk rata.
3. Tuang 110 ml campuran gula ke campuran tepung ketan dan tepung beras. Uleni sampai kalis. Lalu masukkan mentega putih. Aduk rata dengan sendok kayu. Tuang lagi sisa larutan gula. Aduk rata.
4. Tuang ke mangkuk tahan panas. Kukus 20 menit. Aduk-aduk dengan sendok kayu. Kukus lagi 15 menit.
5. Angkat dan bagi 2 adonan. 1 bagian beri 1/2 sdt bubuk arang hitam. Mikser dengan mikser spiral sekitar 2-3 menit hingga adonan lembut.
6. Ambil sekitar 1 sdt adonan. Beri isian. Bentuk bola-bola. Gulingkan di maizena sangrai.
Note:
●jika tidak punya bubuk arang hitam,bisa polosan saja atau jika suka bisa diberi pasta pandan/mocca/coklat atau sesuai selera.
● Adonan sangat lengket, gunakan sarung plastik di tangan kiri dan ambil adonan dengan sendok lalu pipihkan setipis mungkin agar adonan isi bisa lebih berasa ketimbang adonan kulitnya. Tapi, juga jangan terlalu tipis agar tidak mudah robek.



Selamat Mencoba dan Semoga Menginspirasi ^_^

Minggu, 12 Juli 2015

Nasberry Crumble

 NASBERRY CRUMBLE




Bismillah,
Sebenarnya saya paling malas kalau disuruh bikin kue kering, karenanya seumur hidup baru 2x bikin kue kering. Nggak heran dech kalau pengalaman saya di kue kering rendah banget alias tiarap *LOL:)
Gegara ngelihat postingan mba Tiara Kusumawardhani di facebook, iman saya jadi goyah untuk ikutan eksekusi si 'nasberry crumble' yang lagi 'happening' di grup NCC. Dan sekilas saya lihat resep dan caranya kelihatan mudah. Serta sesekali saya juga ingin menyajikan kue kering buatan sendiri di lebaran tahun ini yang kurang beberapa hari lagi..in syaa Allah.

Yap bahan2nya gampang dan 'ready stock', mulailah saya singsingkan lengan daster untuk mengeksekusinya. Oh no,ternyata cara membentuk mangkuk di tengah untuk tempat filling gak semudah yang saya bayangkan. Awal mula karena ingin ukuran 'one bite size', saya cetak dengan sendok takar 1/2 tsp lalu setelah dibulatin,saya tekan dengan punggung sendok takar 1/4 sdt. Jadinya keciiil banget mirip kancing baju, crumble nya juga tidak menempel dengan rapi(kelihatan gundul) dan bagian tengahnya tidak cekung sempurna meski secara rasa sudah pas. Karena rasa penasaran, setelah matang saya mengadoni lagi 1/2 resep. Belajar dari cookies batch 1, saya merubah takarannya menjadi 1 tsp. Hasilnya sudah lebih bagus dibanding yang pertama. Dengan teknik yang sama, bentuknya jadi lebih besar. Namun bentuknya jadi lebih ceper dan cekungannya juga tidak sempurna. Yaa, selainya serasa menumpang di atasnya bukan mengisinya...*hedeeuh.

Dua hari saya mencari ilham(sampe segitunya..:)). Saya browsing sana sini, dan ketemu video tutorial 'thumbprint cookies' dari berbagai sumber. Dari situ, saya merubah teknik yang diinstruksikan di resep dengan teknik thumbprint cookies. Adonan dibentuk cekungan, setelah ditaburi 'crumble'. Alhamdulillah, hasilnya luar biasa seperti layaknya seorang profesional. Dari 1 resep, yang tidak sempurna bentuknya hanya 2 buah. Crumblenya menutup sempurna,cekungannya pun sempurna dan ukurannya pas 'one bite size'.

Over all, resep yang di-share mba Dame Tobing ini enak, pas manisnya, renyah serta rasa asam di bagian tengahnya memberikan keseimbangan rasa segar (terimakasih share resepnya ya mba :).

Bagi yang ingin bentuk 'nasberry crumble' sempurna untuk mendukung rasa yang sudah enaak..(ilfeel kan kalo bentuknya gak bagus meski rasanya selangit)..Yuk,disimak cara2nya berikut ini:


Nasberry Crumble 

Source : Dame Tobing
Rebaked and technique modification by : Detik Viliana



BAHAN2:
Adonan Nastar:
200gr margarin/mentega
275gr terigu
1sdm susu bubuk
1sdm maizena/sagu/tapioka
50gr gula halus

Adonan crumble :
-aduk dengan garpu hingga berpasir
25gr margarin
25gr gula pasir
50gr tepung terigu
 
Isian :
Selai blueberry (saya isi dengan black cherry dan blackberry)
 
Olesan :
1 kuning telur (saya gunakan1 butir telur)


CARA MEMBUAT :( lihat step2 di gambar searah jarum jam)

 1. Adonan Nastar: kocok margarin, gula halus dan susu bubuk (jangan terlalu lama asal rata aja) sekitar 2 menit an, lalu masukkan semua tepung dan aduk rata memakai sendok/spatula.

2. Ambil adonan dengan sendok takar ukuran 1 tsp. Lalu bulat2 adonan dan tata di loyang yang sudah dioles minyak/margarin. Lakukan hingga adonan habis. 

3. Masukkan ke kocokan telur.

4. Lalu masukkan ke adonan crumble. Tepuk2 untuk meratakan.Taruh lagi di loyang. Lakukan hingga selesai.
 


 

5. Tekan bagian tengah adonan dengan gagang kayu/besi yang berujung bulat dan kecil (saya pakai botol mainan anak saya).

6. Setelah semua selesai, lalu tusuk2 dengan tusuk gigi supaya tidak menggelembung saat dipanggang.

7. Panggang selama 25 menit (saya 35 menit)
 atau sampai kecoklatan dan matang dengan suhu 160°C. Keluarkan dari oven. tunggu hingga agak dingin.

8. Isi semua cookies dengan selai, lalu panggang lagi sekitar 5 menit lalu angkat dan dinginkan.





Setelah  keluar dari oven, diamkan sebentar di loyang cookies sekitar 10 menit, lalu dinginkan di atas rak kawat. Penampakan nasberry crumble yang begitu rapi layaknya seorang profesional bukan?padahal amatiran banget...he3x ^-^




Detik's Note:
- Saat mencetak cekungan dengan menekan ujung botol mainan plastik, adonan pasti akan retak2 pinggirnya. Rapikan dengan jari-jari kita dengan menekan pelan-pelan untuk menyatukannya.
- Isi selai menggunakan piping bag supaya rapi dan tidak belepotan. 
 


#SELAMAT MENCOBA  & SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1436 H#

Taqobbalallahu minna wa minkum. taqobbal ya kariim. Semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT dan semoga bisa dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan tahun depan. Aamiin.

Senin, 08 Juni 2015

Karipap Pusing

Bismillah,

Mengacu pada perpustakaannya 'Uncle Google', Karipap ini berasal dari Kawasan Asia Tenggara; Brunei, Singapura, Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia, kita mengenalnya dengan nama Pastel. Sedangkan di Johor -Malaysia, Karipap disebut juga dengan Epok-epok. Kalau dilihat dari isiannya antara pastel Indonesia dan Karipap negeri jiran hampir sama yaitu berisi,kentang,wortel serta ayam/daging. Namun, pada karipap terdapat tambahan bubuk kari-nya sesuai dengan namanya Kari-pap. Karipap berdasarkan isiannya terdiri dari karipap daging, karipap ayam, karipap ikan/temosa, karipap pusing dan karipap mini.

Karipap Pusing sendiri adalah salah satu  jenis  karipap dari banyak jenis karipap yang sudah tersebut di atas yang kulitnya berlapis-lapis dan bagian tengahnya membentuk corak berpusing-pusing atau berputar - putar seperti rumah keong serta memiliki tekstur yang lebih renyah dibanding jenis karipap yang lain. Kalau Anda suka menemani anak2 melihat "Upin dan Ipin", Anda tentu tak asing dengan istilah Karipap Pusing yang dijual Kak Ros dan bisa membayangkan bentuknya meskipun belum pernah berkunjung ke Malaysia..Karipap Pusing ada juga yang menyebutnya dengan Pastel Singapura.
 
Nah, saya ingin bercerita sedikit dengan perjuangan saya untuk mendapatkan resep yang pas dan teknik yang sesuai. Pertama kali mencoba, saya menggunakan resep *ini ..waktu itu langsung berhasil meskipun pake ilmu asplung (asal cemplung)...berbulan-bulan kemudian, pas lihat resepnya bu Fat kok jadi pengen buat lagi. Dengan tekad bulat,saya gunakan 1/2 resep pastel singapura-nya Ibu Fatmah Bahalwan NCC. Rasanya lumayan,tapi tekstur putarnya tidak nampak sama sekali. Kemudian saya pikir, "ah, coba ganti resep yang dulu aja". Dan hasilnya saudara2?. Yaah tetap gagal*hiks 3x.. padahal kali ini saya mengukurnya betul2. Wah berarti saya dulu, untung2an dan pas untung saja waktu itu*LOL. Lalu saya posting di wall fb, siapa tahu ada yang bisa kasih masukan dan saran. Alhamdulillah gayung bersambut, mba Ita ownernya Dapur Griya Khayangan memberikan pencerahan untuk mencoba resep beliau...langsung dech,saya tengok ke dapur-nya mba Ita yang memang sering banget saya  sambangi (jazakillah khoir mba atas semua inspirasinya ^-^). Alhamdulillah dari rasa pas banget dengan yang saya mau rasanya 'crunchy' ,bentuknya kokoh tapi tidak alot( begitu digigit kress2x) dan gurih ,hanya saja lagi-lagi saya gagal membentuk corak putarnya...*huhuhu. Hingga satu ketika karena saking penasarannya sampe tak nyenyak tidur,saya menemukan satu blog yang menyajikan teknik yang berbeda dari yang biasanya. Ditambah ada panduan membuat karipap pusing yang saya lihat di youtube. Saya pikir, kenapa tidak? Dengan resep mba Ita yang sudah pas di lidah saya dan teknik yang saya rubah. Alhamdulillah akhirnya saya berhasil (walau belum secantik punya mba Ita) setelah entah berapa kali saya mencoba..(gigih banget eeuy). Setelah saya amati karipap pusing buatan food blogger Malaysia, yang menggunakan shortening/mentega putih seperti resepnya mba yatie, layernya lebih hidup(lebih tampak 3D) dibanding dengan yang menggunakan margarin. Tapi, semuanya juga tergantung dari si pembuatnya juga. Kalau si pembuat memang sudah tingkatan mahir binti lihai, biar dengan margarin pun tetap cantik layer-nya seperti kepunyaan bu Fat dan mba Ita.
Baik, itulah cerita perjuangan saya membuat karipap pusing ini sehingga menemukan teknik yang pas untuk saya. Dan semoga teknik ini juga mempermudah Anda untuk mengeksekusinya sehingga tidak perlu berkali2 gagal seperti saya. Untuk resep dan teknik aslinya bisa dilihat di Dapur Griya Khayangan

KARIPAP PUSING
Oleh:  Ariesta Mikdar Gunawan
Modifikasi teknik: Detik Viliana


Bahan Kulit
Bahan A:
150 gr terigu
50 gr margarin
30 ml minyak goreng

Bahan B:
350 gr terigu
50 gr minyak goreng,panaskan
1/2 sdt garam halus
1/2 sdt gula pasir
150 ml air putih

Bahan isi (oleh Detik Viliana):
25 gr margarin
200 gr wortel potong dadu kecil
150 gr kentang potong dadu kecil
150 gr dada ayam  rebus lalu potong dadu kecil.
5 buah bawang merah,cincang halus
2 bh bawang putih,cincang halus
1 bh daun bawang ukuran sedang,iris halus.
1 sdt garam(sesuai selera)
1 sdt gula pasir
1/4 sdt merica.

Cara:
- Tumis bawang merah,bawang putih, dan daun bawang dengan margarin hingga harum.
-Masukkan ayam tumis sebentar. Tambahkan wortel dan kentang lalu tuangi air. Rebus hingga lunak dan airnya menyusut dan habis. Beri garam,gula dan merica. Tes rasa jika cukup,matikan api dan dinginkan.

Cara Membuat Kulit Karipap:
1. -Campur bahan A lalu bulatkan.Tutup dengan serbet. Masukkan kulkas 15 menit.
    -Campur bahan B hingga kalis lalu bulatkan. Tutup dengan serbet yang dibasahi dengan sedikit air dan     diamkan 15 menit.
2. Gilas adonan B melebar lalu masukkan adonan A ke dalamnya. Lalu tutup rapat dengan menyatukan ujung-ujungnya dan bulatkan. Taruh di wadah dan tutup serbet lembab. Istirahatkan selama 30 menit..
3. Gilas tipis membulat adonan yang A dan B yang sudah disatukan tadi. Lalu potong dengan pisau tanpa putus dari pinggir ke tengah.
4. Lalu gulung dari satu ujung dengan cara digulung terus hingga bertemu di ujung terakhir membentuk seperti rumah siput.
5. Tutup dengan serbet lembab dan diamkan 10-15 menit.
6. Gilas tipis melebar dan memanjang membentuk persegi panjang.
7. Gulung dari ujung adonan hingga habis. lalu padatkan. Tutup serbet dan diamkan 5 menit.
8. Potong2 adonan setebal 1-1.5 cm.
9. Gilas tipis melebar dan beri isian seperti di atas atau sesuai selera.
10. Hasil akhir karipap pusing setelah diberi isian.

NOTE:
- Isian karipap pusing seharusnya berintikan Kari .Berhubung anak2 kami tidak menyukai rasa pedas kari, maka saya ganti isian pastel biasa. Karena itu isiannya bisa disesuaikan selera masing-masing.
- Membuat kulit karipap pusing ini kuncinya harus sabar dan tidak boleh terburu-buru.


 SELAMAT MENCOBA^-^


 
 

Minggu, 07 Juni 2015

Gado-gado Surabaya

Bismillah,

    Di hari Sabtu yang cerah minggu lalu, suami kangen banget gado2 asli Surabaya...Eits,emang ada ya Gado2 Surabaya yang KW?..ya adalah..mau bukti?Jadi cerita dikit nih sewaktu masih tinggal di Banten, saya menemukan kejanggalan dalam rasa dari Gado2 Surabaya yang dijual disana..sampe2 saya mengernyitkan dahi,"tunggu,ini gado2 apa pecel?"..isinya pun gak beda dengan pecel;ada kangkung, kacang panjang dan tempe. Malah ada yang cara buatnya dengan diulek seperti membuat rujak cingur. Saya baru sadar bahwa gado2 dengan tehnik ulek itu ciri khasnya Gado2 Betawi. Tapi,saya pernah mampir di salah satu warung di sana yang citarasa, isiannya dan bumbunya mirip banget dengan gado2 khas Surabaya. Tapi, sayangnya warung itu gak bertahan lama. Kemungkinan rasa manis bumbu Gado2 asli Surabaya kurang bisa diterima di lidah orang Banten. Kalau berurusan dengan selera memang tidak bisa dipaksakan karena sudah terbentuk oleh lingkungan sosial di sekitar kita yang sudah membudaya sejak kita masih kecil. Maa syaa Allah...itulah indahnya negeri Indonesia. Ada banyak suku bangsa,banyak variasi kuliner yang berbeda antara 1 daerah dengan yang lain meskipun namanya sama tapi beragam citarasanya.
      Ngomong2 soal bumbu Gado2 Surabaya yang menjadikannya beda dari daerah lain, sebenarnya ada setidaknya 2 versi tekstur bumbu gado2 yang saya tahu sebagai 'arek Suroboyo' meskipun kedua-duanya berujung pada satu citarasa yaitu cenderung manis bercampur gurih. Yang pertama, bertekstur lebih kental, agak kasar dan buliran-buliran kacangnya masih terlihat. Jika dirasa, rasa kacangnya masih terasa di antara rasa manis dari gula jawa nya. Sementara versi kedua, teksturnya sangat halus hingga kita tidak bisa melihat lagi buliran2 kacang tanahnya,rasa kacangnya lebih 'light'  dan lebih encer dari yang versi pertama. Rasa 'light' saya ambil contoh, diwakili oleh Gado2 Surabaya di Jl. Pacar*tempat nostalgia saat SMP & SMA^-^. Rasa manisnya lebih dominan ketimbang rasa kacangnya. Sementara rasa yang lebih 'thick' atau kental diwakili oleh gado2 Surabaya yang mangkal di depan masjid Al-Falah. Bumbu kacangnya lebih berasa diantara rasa manisnya yang semriwing. Kalau saya ditanya,mana yang lebih saya sukai di antara ke 2 versi??saya akan jawab, "saya suka kedua-duanya, asal bukan gado2 rasa pecel "*LOL^-^. Bagi saya fans beratnya gado2 siram Surabaya,pecel ya pecel gado2 lain lagi rasanya^-^.
     Nah, kali ini saya akan membuat gado2 Surabaya versi gado2 Al-Falah yang buliran2 kacangnya masih terlihat dan lebih kental. Dan yang membuat hati senang dapat pujian dari suami kalo bumbunya sudah mirip bumbu gado2 Surabaya di Al-Falah dan mantaap rasanya..aih jadi tersipu2 sendiri^-^Alhamdulillah..
Baiklah kita simak bahan2 dan cara buatnya di bawah ini:

GADO- GADO SURABAYA
by Detik Viliana

Bahan:
225 gr kacang tanah dioven/goreng
100 gr gula merah jawa,sisir halus
5 bh cabe merah buang bijinya,goreng
3 siung bawang putih,iris tipis dan goreng
1 1/2 sdt garam
Seujung ibu jari asam jawa(atau rendam dulu lalu ambil airnya)
2 lembar daun jeruk purut, sobek2
700 ml air
1 sdm maizena dilarutkan dengan 100 ml air

Cara:
1.Blender kacang tanah beserta cabe,bawang putih goreng dan 700 ml air.
2. Masukkan ke dalam saucepan/ panci aduk2 hingga mendidih.
3. Tambahkan daun jeruk, asam jawa dan gula merah. Aduk rata.
4. Tambahkan larutan maizena. Aduk2 hingga mengental. Matikan api.

Bahan pelengkap:
250 gr kentang, kukus
200 gr wortel potong korek api, kukus
100 gr taoge, kukus
2 btr telur kukus
1/2 buah kol iris halus,kukus
2 ikat selada air
2 bh tomat
2 bh timun
Krupuk udang ,goreng
bawang goreng untuk taburan
- sambel rawit:
20 biji cabe rawit
5 bh lombok merah
3 siung bawang putih
garam sesuai selera
--------> rebus semua bahan lalu ulek halus, tambahkan garam.

Note:
- Kalau ingin tekstur bumbu yang lebih halus, diblender lebih lama hingga benar2 halus. 
- Jika ingin rasa yang lebih nendang lagi, bisa ditambahkan santan kental dengan mengganti sekitar 50-100 ml air dengan santan kental.


SELAMAT MENCOBA ^-^