Bakwan sayur a.k.a ote-ote a.k.a. heci a.k.a bala-bala merupakan jajanan yang merupakan cemilan yang hampir tiap orang Indonesia mengenalnya. Ketika saya pertama kali tinggal di Serang - Banten, saya sempat bingung dengan penyebutan bakwan kok untuk gorengan yang di tempat asal saya di Surabaya disebut ote-ote. Padahal bakwan kalau di Surabaya merujuk pada penganan sejenis baso yang disuguhkan lengkap dengan kuah dan pelengkapnya.
Nah, ketika saya di Duri, penyebutan nama gorengan ini juga bakwan sayur. Hanya saja yang membedakan antara bakwan sayur Banten dan Duri terletak pada bentuknya meskipun isiannya sama saja. Bakwan sayur di Banten, bentuknya cenderung tipis-tipis dan iregular (tidak benar2 bundar karena tidak dicetak). Meskipun crispy digigit tapi agak liat teksturnya lebih2 ketika dingin. Sementara di Duri, bentuknya hampir sama dengan yang biasa kita jumpai di Surabaya yaitu bertekstur tebal, membal dan bundar.
Sebenarnya membuat bakwan sayur adalah hal mudah bagi sebagian orang. Mengingat bahan-bahannya mudah didapat dan tidak perlu memakai ukuran hingga tingkat presisi yang tinggi seperti halnya jika kita membuat kue atau roti. Yah gampangnya pake ilmu kirologi alias cemplang- cemplung pun In syaa Allah juga pasti jadi.
Saya selalu angkat topi tinggi-tinggi untuk orang-orang yang mahir dengan ilmu kirologi. Saya sendiri, membuat bakwan entah udah berapa puluh kali tapi karena memakai ilmu kirologi hasilnya ya sesuai seperti prakiraan cuaca di TV..lol. Kalau 'cuaca hati' lagi baik, ya lumayanlah hasilnya. Tapi, kalau 'cuaca hati' sedang buruk bukan cuma bentuknya yang buruk tapi rasa dan teksturnya pun sama buruknya dengan bentuknya.
Saya sudah menjajal berbagai macam resep dan tips baik yang saya karang indah maupun resep pemberian teman. Bahkan satu kali saya coba resep dengan tambahan tepung beras, hasilnya memang agak crispy. Namun ketika dingin, dia jadi melawan ketika digigit. Saya juga bereksperimen dengan berbagai jenis tepung dari tepung serbaguna hingga tepung protein rendah juga pernah saya utak atik. Dari resep yang tanpa telur hingga tanpa telur juga tak luput dari eksperimen kurang kerjaan saya..Daaan saudara2 hasilnya gak sesuai ekspektasi saya..:(
Hingga satu ketika, saya melihat satu resep Heci di majalah Sedap edisi lawas. Saya perhatikan, disitu digunakan tepung protein tinggi. Sambil mengernyitkan dahi, apa iya gorengan memakai tepung yang umumnya digunakan untuk pembuatan roti??? Karena sudah putus asa dengan berbagai resep kirologi yang gak berhasil untuk saya terapkan, dengan ragu2 saya putuskan mencobanya. Toh, gorengan gak butuh modal banyak dan pasti jadi meskipun entah nanti rasa dan teksturnya. Lagipula, mana ada sich orang yang menolak disuguhi gorengan??
Saya ikuti dengan taat sesuai yang tertera di resep (ketahuan banget kalo selama ini gak taat resep..hehehe). Sedikit pun saya tidak mengganti bahan2nya termasuk jenis tepungnya. Daan...Maa syaa Allah hasilnya adalah bakwan sayur seperti yang saya impikan selama ini. 'This is The Best Bakwan Sayur Ever'. Tekstur pinggirannya crispy (kress..kress), tidak terlalu berminyak, dan empuk gurih di tengahnya..Pas banget pokoknya..Daan kabar baiknya, crispy- nya tahan lama dan tetap empuk digigit (tidak seperti kebanyakan bakwan goreng yang terkadang hanya kres2 saat hangat tp setelah dingin jd agak melempem dan liat).
Oh ya, karena kemalasan saya mencetak dan putri2 saya lebih suka bakwan tipis, maka fotonya kurang menarik untuk dilihat. Tolong diabaikan saja ketidakmahiran saya dalam menggoreng bakwan sayur yang bundar dan cantik seperti yang pada umumnya di jual di luaran...hehehe..:)
Nah, ketika saya di Duri, penyebutan nama gorengan ini juga bakwan sayur. Hanya saja yang membedakan antara bakwan sayur Banten dan Duri terletak pada bentuknya meskipun isiannya sama saja. Bakwan sayur di Banten, bentuknya cenderung tipis-tipis dan iregular (tidak benar2 bundar karena tidak dicetak). Meskipun crispy digigit tapi agak liat teksturnya lebih2 ketika dingin. Sementara di Duri, bentuknya hampir sama dengan yang biasa kita jumpai di Surabaya yaitu bertekstur tebal, membal dan bundar.
Sebenarnya membuat bakwan sayur adalah hal mudah bagi sebagian orang. Mengingat bahan-bahannya mudah didapat dan tidak perlu memakai ukuran hingga tingkat presisi yang tinggi seperti halnya jika kita membuat kue atau roti. Yah gampangnya pake ilmu kirologi alias cemplang- cemplung pun In syaa Allah juga pasti jadi.
Saya selalu angkat topi tinggi-tinggi untuk orang-orang yang mahir dengan ilmu kirologi. Saya sendiri, membuat bakwan entah udah berapa puluh kali tapi karena memakai ilmu kirologi hasilnya ya sesuai seperti prakiraan cuaca di TV..lol. Kalau 'cuaca hati' lagi baik, ya lumayanlah hasilnya. Tapi, kalau 'cuaca hati' sedang buruk bukan cuma bentuknya yang buruk tapi rasa dan teksturnya pun sama buruknya dengan bentuknya.
Saya sudah menjajal berbagai macam resep dan tips baik yang saya karang indah maupun resep pemberian teman. Bahkan satu kali saya coba resep dengan tambahan tepung beras, hasilnya memang agak crispy. Namun ketika dingin, dia jadi melawan ketika digigit. Saya juga bereksperimen dengan berbagai jenis tepung dari tepung serbaguna hingga tepung protein rendah juga pernah saya utak atik. Dari resep yang tanpa telur hingga tanpa telur juga tak luput dari eksperimen kurang kerjaan saya..Daaan saudara2 hasilnya gak sesuai ekspektasi saya..:(
Hingga satu ketika, saya melihat satu resep Heci di majalah Sedap edisi lawas. Saya perhatikan, disitu digunakan tepung protein tinggi. Sambil mengernyitkan dahi, apa iya gorengan memakai tepung yang umumnya digunakan untuk pembuatan roti??? Karena sudah putus asa dengan berbagai resep kirologi yang gak berhasil untuk saya terapkan, dengan ragu2 saya putuskan mencobanya. Toh, gorengan gak butuh modal banyak dan pasti jadi meskipun entah nanti rasa dan teksturnya. Lagipula, mana ada sich orang yang menolak disuguhi gorengan??
Saya ikuti dengan taat sesuai yang tertera di resep (ketahuan banget kalo selama ini gak taat resep..hehehe). Sedikit pun saya tidak mengganti bahan2nya termasuk jenis tepungnya. Daan...Maa syaa Allah hasilnya adalah bakwan sayur seperti yang saya impikan selama ini. 'This is The Best Bakwan Sayur Ever'. Tekstur pinggirannya crispy (kress..kress), tidak terlalu berminyak, dan empuk gurih di tengahnya..Pas banget pokoknya..Daan kabar baiknya, crispy- nya tahan lama dan tetap empuk digigit (tidak seperti kebanyakan bakwan goreng yang terkadang hanya kres2 saat hangat tp setelah dingin jd agak melempem dan liat).
Oh ya, karena kemalasan saya mencetak dan putri2 saya lebih suka bakwan tipis, maka fotonya kurang menarik untuk dilihat. Tolong diabaikan saja ketidakmahiran saya dalam menggoreng bakwan sayur yang bundar dan cantik seperti yang pada umumnya di jual di luaran...hehehe..:)
Bagi yang penasaran, berikut ini resepnya:
Source : Majalah Sedap
Recook by : Detik Viliana
Bahan - bahan:
4 bh bawang merah
2 siung bawang putih
150 gr wortel, parut kasar
200 gr kol, iris tipis2
300 gr tepung terigu protein tinggi
1 btr telur
1 btg daun bawang ukuran besar,iris tipis
450 ml air
2 sdt garam
1 sdt gula
The Best Bakwan Sayur
Source : Majalah Sedap
Recook by : Detik Viliana
Bahan - bahan:
4 bh bawang merah
2 siung bawang putih
150 gr wortel, parut kasar
200 gr kol, iris tipis2
300 gr tepung terigu protein tinggi
1 btr telur
1 btg daun bawang ukuran besar,iris tipis
450 ml air
2 sdt garam
1 sdt gula
Cara:
1. Haluskan bawang merah dan bawang putih.
2. Masukkan kol dan wortel di wadah.
3. Tambahkan bumbu halus, garam dan gula. Aduk rata.
4. Tambahkan telur dan aduk rata.
5. Tuang terigu lalu air sedikit2 sambil diaduk hingga airnya habis.
6. Aduk hingga tidak ada gumpalan tepung.
7. Goreng di minyak banyak dengan dengan api kecil.
Note:
* Jangan mengurangi takaran air atau mengganti tepungnya dengan jenis yang lain karena akan berpengaruh pada hasil akhir.
* Bagian isi bisa dimodifikasi dengan ketersediaan bahan2 yang ada di rumah. Anda bahkan bisa menambahkan cincangan daging ayam /daging/suwiran ikan yang sudah ditumis sebelumnya untuk menambah nilai gizi.
* Untuk mendapatkan hasil yang lebih crispy, bisa digoreng agak tipis2 saja.
* Agar bentuknya lebih menarik, bisa dicetak dengan sendok sayur lalu diberi topping udang agar lebih cantik dan menambah nilai jualnya.
* Untuk yang dicetak, goreng dengan minyak banyak dengan api kecil agar bagian dalam bisa matang dengan sempurna.
1. Haluskan bawang merah dan bawang putih.
2. Masukkan kol dan wortel di wadah.
3. Tambahkan bumbu halus, garam dan gula. Aduk rata.
4. Tambahkan telur dan aduk rata.
5. Tuang terigu lalu air sedikit2 sambil diaduk hingga airnya habis.
6. Aduk hingga tidak ada gumpalan tepung.
7. Goreng di minyak banyak dengan dengan api kecil.
Note:
* Jangan mengurangi takaran air atau mengganti tepungnya dengan jenis yang lain karena akan berpengaruh pada hasil akhir.
* Bagian isi bisa dimodifikasi dengan ketersediaan bahan2 yang ada di rumah. Anda bahkan bisa menambahkan cincangan daging ayam /daging/suwiran ikan yang sudah ditumis sebelumnya untuk menambah nilai gizi.
* Untuk mendapatkan hasil yang lebih crispy, bisa digoreng agak tipis2 saja.
* Agar bentuknya lebih menarik, bisa dicetak dengan sendok sayur lalu diberi topping udang agar lebih cantik dan menambah nilai jualnya.
* Untuk yang dicetak, goreng dengan minyak banyak dengan api kecil agar bagian dalam bisa matang dengan sempurna.
---Semoga Bermanfaat---