Bismillah,
Jika mendengar kata ini, yang terbersit di benak kita adalah 3 kata ini: lembut, manis dan segar. Tadi, iseng2 mencari tahu tentang asal-usul puding di uncle google dan menemukan sekilas sejarahnya ternyata berkebalikan dari anggapan umum selama ini.
"Puding berasal dari bahasa Perancis boudin yang berarti "sosis darah", daribahasa Latin, botellus yang berarti "sosis kecil". Istilah pudding digunakan Eropa abad pertengahan untuk hidangan dari daging yang dibungkus.
Tidak semua puding rasanya manis,suet pudding (puding lemak) adalah jenis puding yang berisi daging sapi yang dibungkus adonan pai dari tepung terigu bercampur lemak domba atau lemak sapi. Di Britania Raya, istilah pudding sering digunakan untuk hidangan penutup yang dibuat dari telur dan tepung, serta dimasak dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang"(dikutip langsung dari wikipedia)
Selanjutnya, ada lagi tambahan info menarik lainnya tentang puding yang saya kutip langsung dari ofood berikut ini:
"Sejarawan umumnya sepakat dengan puding pertama yang dibuat oleh koki kuno diproduksi mirip dengan sosis. Puding Inggris diklaim sebagai bagian dari warisan kuliner mereka. Puding Abad Pertengahan (hitam putih) masih kebanyakan berbasis daging. Inggris abad ke-17 puding entah gurih (meat-based) atau sweet (flour, nut & sugar) dan itu biasanya direbus dalam kantong puding khusus. The “pease porriedge“, kebanyakan dari kita tahu sejak dari anak-anak, itu kemungkinan besar puding rebus sederhana dari pease. Pada abad ke-18, puding tradisional Inggris tidak lagi termasuk daging. Puding abad ke-19 masih direbus tapi produk jadi lebih mirip kue. Puding ini masih tradisional yang disajikan pada waktu Natal. Plum Puding (alias puding Natal) adalah contoh utama.
Resep kuno tradisional lain dari puding adalah Rice Puding, khusus diresepkan bagi kaum muda, tertulis dalam teks-teks medis sebelum muncul dalam buku resep masakan.
Perkembangan puding sudah sangat jauh sekarang. Puding yang kita kenal adalah makanan dengan bahan baku susu (yogurt), tepung maizena, tapioka, atau telur dihidangkan setelah didinginkan lebih dulu, rasanya manis dengan perisa coklat, karamel, vanila, atau buah-buahan. Puding modern selain di atas adalah makanan yang berbahan agar-agar dibuat dengan mencampur agar-agar bersama susu, tepung maizena, atau telur kocok. Puding agar-agar sering dihidangkan dengan saus yang disebut vla".
Nah, di negeri kita Indonesia, puding ada berbagai jenis rasa tradisional yang umumnya menggunakan santan, gula merah, campuran daun suji dan pandan, cincau, tape ketan hitam hingga kelapa muda. Terkadang juga ada tambahan buah-buahan yang umumnya dipakai antara lain: jeruk, nenas, mangga, sirsak dan markisa untuk mendapatkan kesan rasa manis segar yang alami.
Panjangnya cerita di atas sama panjangnya dengan proses pembuatan puding lapis coklat oreo yang akan saya tayangkan kali ini. Meskipun cara membuat puding ini tergolong mudah, namun ya Allah prosesnya lumayan lama dan menghasilkan cucian piring se- anak gunung Krakatau..fiuuh. Tapi, hasilnya sepadan dengan peluh keringat kita. Dua bidadari kecil kami berebutan untuk menyantap puding coklat ini dengan lahap serasa ingin menghabiskan sendiri seloyang..^-^ Maklumlah pada umumnya anak kecil cinta berat dengan namanya coklat dalam bentuk apa pun.
Sedangkan menurut opini pribadi saya yang sederhana, puding ini teksturnya padat lembut karena penambahan kuning telur dan rasa coklatnya 'rich and strong'(tapi tergantung juga dengan jenis coklat yang dipake) seperti memakan kue coklat tapi bentuknya puding serta diselingi rasa seperti gabus coklat di bagian tengahnya. Honestly, saya lebih suka puding yang lembut lumer, ringan dan segar semacam baby's pudding atau silky pudding yang beraroma buah-buahan.
Overall, jika ingin menyantap puding dengan 'taste' yang agak berat dan tekstur yang padat tapi lembut serta ingin tampilan yang elegan maka puding ini pilihan yang tepat untuk dieksekusi. Tapi, jika Anda penyuka puding yang ringan membelai lidah, lupakan saja resep ini.
Dalam pembuatannya, saya sempat keteteran untuk menumpuk pudingnya. Bagian atas pudingnya tidak menyatu sempurna dengan bagian puding busanya sehingga sewaktu dipotong ada sebagian yang menyatu tapi sebagian ada juga yang terlepas. Dan kesalahan kedua, saya membagi adonan coklatnya tidak sama banyak porsinya sehingga bagian dasarnya tampak seperti garis saja dan memberi kesan hanya 2 lapis padahal seharusnya 3 lapis.
Agar mendapat hasil yang lebih baik dari saya, ikuti resep dan tips2nya di bawah ini ya...
"Puding berasal dari bahasa Perancis boudin yang berarti "sosis darah", daribahasa Latin, botellus yang berarti "sosis kecil". Istilah pudding digunakan Eropa abad pertengahan untuk hidangan dari daging yang dibungkus.
Tidak semua puding rasanya manis,suet pudding (puding lemak) adalah jenis puding yang berisi daging sapi yang dibungkus adonan pai dari tepung terigu bercampur lemak domba atau lemak sapi. Di Britania Raya, istilah pudding sering digunakan untuk hidangan penutup yang dibuat dari telur dan tepung, serta dimasak dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang"(dikutip langsung dari wikipedia)
Selanjutnya, ada lagi tambahan info menarik lainnya tentang puding yang saya kutip langsung dari ofood berikut ini:
"Sejarawan umumnya sepakat dengan puding pertama yang dibuat oleh koki kuno diproduksi mirip dengan sosis. Puding Inggris diklaim sebagai bagian dari warisan kuliner mereka. Puding Abad Pertengahan (hitam putih) masih kebanyakan berbasis daging. Inggris abad ke-17 puding entah gurih (meat-based) atau sweet (flour, nut & sugar) dan itu biasanya direbus dalam kantong puding khusus. The “pease porriedge“, kebanyakan dari kita tahu sejak dari anak-anak, itu kemungkinan besar puding rebus sederhana dari pease. Pada abad ke-18, puding tradisional Inggris tidak lagi termasuk daging. Puding abad ke-19 masih direbus tapi produk jadi lebih mirip kue. Puding ini masih tradisional yang disajikan pada waktu Natal. Plum Puding (alias puding Natal) adalah contoh utama.
Resep kuno tradisional lain dari puding adalah Rice Puding, khusus diresepkan bagi kaum muda, tertulis dalam teks-teks medis sebelum muncul dalam buku resep masakan.
Perkembangan puding sudah sangat jauh sekarang. Puding yang kita kenal adalah makanan dengan bahan baku susu (yogurt), tepung maizena, tapioka, atau telur dihidangkan setelah didinginkan lebih dulu, rasanya manis dengan perisa coklat, karamel, vanila, atau buah-buahan. Puding modern selain di atas adalah makanan yang berbahan agar-agar dibuat dengan mencampur agar-agar bersama susu, tepung maizena, atau telur kocok. Puding agar-agar sering dihidangkan dengan saus yang disebut vla".
Nah, di negeri kita Indonesia, puding ada berbagai jenis rasa tradisional yang umumnya menggunakan santan, gula merah, campuran daun suji dan pandan, cincau, tape ketan hitam hingga kelapa muda. Terkadang juga ada tambahan buah-buahan yang umumnya dipakai antara lain: jeruk, nenas, mangga, sirsak dan markisa untuk mendapatkan kesan rasa manis segar yang alami.
Panjangnya cerita di atas sama panjangnya dengan proses pembuatan puding lapis coklat oreo yang akan saya tayangkan kali ini. Meskipun cara membuat puding ini tergolong mudah, namun ya Allah prosesnya lumayan lama dan menghasilkan cucian piring se- anak gunung Krakatau..fiuuh. Tapi, hasilnya sepadan dengan peluh keringat kita. Dua bidadari kecil kami berebutan untuk menyantap puding coklat ini dengan lahap serasa ingin menghabiskan sendiri seloyang..^-^ Maklumlah pada umumnya anak kecil cinta berat dengan namanya coklat dalam bentuk apa pun.
Sedangkan menurut opini pribadi saya yang sederhana, puding ini teksturnya padat lembut karena penambahan kuning telur dan rasa coklatnya 'rich and strong'(tapi tergantung juga dengan jenis coklat yang dipake) seperti memakan kue coklat tapi bentuknya puding serta diselingi rasa seperti gabus coklat di bagian tengahnya. Honestly, saya lebih suka puding yang lembut lumer, ringan dan segar semacam baby's pudding atau silky pudding yang beraroma buah-buahan.
Overall, jika ingin menyantap puding dengan 'taste' yang agak berat dan tekstur yang padat tapi lembut serta ingin tampilan yang elegan maka puding ini pilihan yang tepat untuk dieksekusi. Tapi, jika Anda penyuka puding yang ringan membelai lidah, lupakan saja resep ini.
Dalam pembuatannya, saya sempat keteteran untuk menumpuk pudingnya. Bagian atas pudingnya tidak menyatu sempurna dengan bagian puding busanya sehingga sewaktu dipotong ada sebagian yang menyatu tapi sebagian ada juga yang terlepas. Dan kesalahan kedua, saya membagi adonan coklatnya tidak sama banyak porsinya sehingga bagian dasarnya tampak seperti garis saja dan memberi kesan hanya 2 lapis padahal seharusnya 3 lapis.
Agar mendapat hasil yang lebih baik dari saya, ikuti resep dan tips2nya di bawah ini ya...
Puding Lapis Coklat Oreo
Source : Delisa Cake
recook by : Detik Viliana
Bahan-bahan :
Lapisan coklat
150 gr gula pasir
1 bks agar2 bubuk plain
30 grcoklat bubuk
800 ml susu cair
2 btr kuning telur (kocok lepas)
Lapisan oreo
100 gr gula pasir
1 bks agar2 bubuk plain
300 ml susu cair
3 btr putih telur
50 gr biskuit oreo tanpa krim (hancurkan kasar)
Cara:
Lapisan Coklat :
1. Campur gula, agar2,coklat bubuk & susu cair.
2. Aduk rata lalu rebus diatas api kecil hingga mendidih sambil diaduk terus.
3. Ambil 2 sendok sayur adonan agar, campurkan dlm kuning telur. Aduk rata dan masukkan kembali dlm adonan agar coklat( teknik tempered yang bertujuan agar kuning telur tidak matang dan menjadi bergerindil)
4. Bagi adonan menjadi 2 bagian (little note: sebaiknya ditakar jumlah seluruhnya lalu dibagi 2 sama banyaknya). Tuang sebagian adonan dlm loyang ukuran 28x10x7 cm atau loyang lain yg penting muat utk 1200 ml adonan cair (saya menggunakan loyang segitiga dan menggunakan hanya 1/2 resep)
3. Ambil 2 sendok sayur adonan agar, campurkan dlm kuning telur. Aduk rata dan masukkan kembali dlm adonan agar coklat( teknik tempered yang bertujuan agar kuning telur tidak matang dan menjadi bergerindil)
4. Bagi adonan menjadi 2 bagian (little note: sebaiknya ditakar jumlah seluruhnya lalu dibagi 2 sama banyaknya). Tuang sebagian adonan dlm loyang ukuran 28x10x7 cm atau loyang lain yg penting muat utk 1200 ml adonan cair (saya menggunakan loyang segitiga dan menggunakan hanya 1/2 resep)
Lapisan Oreo :
1. Campur gula,agar2 & susu, aduk rata, rebus hingga mendidih sambil diaduk. Sisihkan.
2. Kocok putih telur hingga kaku. Masukkan adonan agar sedikit demi sedikit sampai habis,sambil terus dikocok dg mixer kecepatan rendah. Matikan mixer,masukkan oreo aduk rata.
*little note: ingat.. adonan agar yang dimasukkan ke kocokan telur bukan sebaliknya.
3.Tuang adonan diatas lapisan coklat.Biarkan beku (mestinya setengah beku, agar adonan menyatu sempurna)
4. Panaskan kembali adonan coklat dgn menambahkan 2 sdm air, panaskan dengan api kecil hingga adonan mencair kembali. Tuang adonan di atas lapisan oreo. Dinginkan hingga beku. Potong-potong puding dan siap disajikan.
---Selamat Menunaikan Ibadah Puasa & Semoga Bermanfaat---